TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
TUGAS
KE 3
DOSEN:
SUGENG RUSMIWARI
DI SUSUN OLEH:
NAMA: EFI SANIUS FANI
NIM: 2013210035
PRODI: ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI
MALANG
2014
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa
Ta’ala (swt), kita memuji-Nya seraya memohon pertolongan, ampunan, petunjuk,
dan perlindungan kepada-Nya dari kejahatan hawa nafsu dan keburukan amal
perbuatan kita. Saya bersaksi tiada tuhan selain Allah swt, yang Mahaesa dan tidak
mempunyai sekutu, dan saya bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam
(saw), adalah hamba dan utusan-Nya.
Minggu,
26 Oktober 2014
TUGAS KE 3, UJIAN TENGAH SEMESTER
(UTS).
Pada pertemuan ke 7
MATA KULIAH TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Pertanyaan;
Berikan analisis kritis, Apa dan
Bagaimanakah Hakekat Teori-Teori Ilmu Sosial bilamana dihubungakan dengan
Kompetensi yang akan dibentuk untuk atau pada Saudara dari Mata Kuliah ini,
dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik serta teori terpilih
faforit yang lain pilihan Saudara ?
Keterangan:
1.
Hasil analisis kritis diunggah pada
Blogg masing-masing mahasiswa, sebagai Karya Ilmiah (Artikel) !;
2.
Hasil unggah dari Blogg, diprint dan
diserahkan pada dosen pengajar untuk bukti laporan dan penilaian UTS, pada
pertemuan ke 8, tidak diijinkan terlambat;
3.
Benang merah / Abstrak dari artikel,
tugas ke tiga dimasukkan pada komentar langsung di blog ini (milik dosen
pengampu/pengajar);
Terimakasih, selamat bekerja.
Toeri
interaksi simbolik, Teori ini menyatakan bahwa Interaksi sosial pada hakekatnya
adalah Interaksi simbolik. Manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara
menyampaikan simbol, yang lain memberi makna atas simbol tersebut. George
Herbert Mend, Herbert Blumer, Wiliam James, Charles Horton Cooley.
Kita ketahui bahwa setiap dan semua
teori itu memiliki peran dan fungsinya masing-masing, Hakekat-hakekat teori
ilmu social sanggat besar hubungannya dengan kompetensi mata kuliah ini,
hubungan tersebut adalah teori interaksi simbolik dapat di gunakan sebagai
symbol atau sebagai hubungan dengan masyarakat yang ada di sekitar kita, kita
dicetak sebagai seorang leadership maka teori interaksi simbolik sanggat di butuhkan
untuk meneliti bawahan kita dalam melaksanakan tugaas dan kewajibannya.
Teori ilmu social
memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala social agar daya tangkap, persepsi
dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan social, dalam kehidupan
sehari-hari kita tidak lepas dari teori interaksi simbolik oleh sebab itu teori
interaksi simbolik sanggat berperan penting di dalam mata kuliah ini dan
hubungannya dengan masyarakat sekitar, interaksi-interaksi simbolik sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari baik secara sadar maupun tidak sadar.
Pada
dasarnya teori interaksi simbolik berakar dan berfokus pada hakekat manusia
yang adalah makhluk relasional. Setiap individu pasti terlibat relasi dengan
sesamanya. Tidaklah mengherankan bila kemudian teori interaksi simbolik segera
mengedepan bila dibandingkan dengan teori-teori sosial lainnya. Alasannya ialah
diri manusia muncul dalam dan melalui interaksi dengan yang di luar dirinya. Interaksi
itu sendiri membutuhkan simbol-simbol tertentu. Simbol itu biasanya disepakati
bersama dalam skala kecil pun skala besar. Simbol-misalnya bahasa, tulisan dan
simbol lainnya yang dipakai-bersifat dinamis dan unik.
Keunikan
dan dinamika simbol dalam proses interaksi sosial menuntut manusia harus lebih
kritis, peka, aktif dan kreatif dalam menginterpretasikan simbol-simbol yang
muncul dalam interaksi sosial. Penafsiran yang tepat atas simbol tersebut turut
menentukan arah perkembangan manusia dan lingkungan. Sebaliknya, penafsiran
yang keliru atas simbol dapat menjadi petaka bagi hidup manusia dan
lingkungannya.
,
interaksi manusia dimediasi oleh penggunaan simbol-simbol, oleh interpretasi,
atau oleh penetapan makna dari tindakan orang lain. Mediasi ini ekuivalen
dengan pelibatan proses interpretasi antara stimulus dan respon dalam kasus
perilaku manusia.Pendekatan interaksionisme simbolik memberikan banyak
penekanan pada individu yang aktif dan kreatif ketimbang pendekatan-pendekatan
teoritis lainnya. Pendekatan interaksionisme simbolik berkembang dari sebuah
perhatian ke arah dengan bahasa; namun Mead mengembangkan hal itu dalam arah
yang berbeda dan cukup unik. Pendekatan interaksionisme simbolik menganggap
bahwa segala sesuatu tersebut adalah virtual.
Semua interaksi
antarindividu manusia melibatkan suatu pertukaran simbol. Ketika kita
berinteraksi dengan yang lainnya, kita secara konstan mencari “petunjuk”
mengenai tipe perilaku apakah yang cocok dalam konteks itu dan mengenai
bagaimana menginterpretasikan apa yang dimaksudkan oleh orang lain.
Interaksionisme simbolik mengarahkan perhatian kita pada interaksi
antarindividu, dan bagaimana hal ini bisa dipergunakan untuk mengerti apa yang
orang lain katakan dan lakukan kepada kita sebagai individu.